Kultumyang disampaikan tentang Makna Berkah atau Barokah. Keenam yaitu penghasilan barokah juga bukan gaji yang besar dan bertambah, tapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rizqi bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut. Selanjutnya adalah anak-anak yang barokah bukanlah saat kecil mereka lucu dan
Pekerja yang kinerjanya rendah dan sukanya bermalas-malasan, pada saat ditanya pasti jawabannya karena gaji yang diberikan perusahaan kecil. Dan baru akan semangat bekerja jika perusahaan memberikan gaji yang besar. Alasan ini kerap mudah dijumpai di setiap perusahaan di mana pun pasti mendambakan pekerjaan yang ringan dengan gaji besar tentunya. Sayangnya hal tersebut hanya ada di alam impian, sedangkan dalam kenyataannya pekerjaan yang dilakukan terasa amat berat sedangkan penghargaan yang diberikan perusahaan dalam bentuk gaji terasa begitu kecil dan kurang untuk mencukupi segala kebutuhan kenapa, setiap akhir tahun selalu terjadi aksi unjuk rasa buruh untuk menuntut kenaikan upah, terutama di wilayah Jabodetabek. Di satu sisi pihak pengusaha menjerit akan kenaikan upah yang terjadi setiap tahun, ternyata tidak diiringi dengan kenaikan kinerja maupun produktifitas pekerja, sehingga target yang sudah disusun di awal tahun gagal dipenuhi di akhir kapan pun, masalah gaji memang tidak akan pernah menghasilkan titik temu antara pihak pekerja dengan pihak pengusaha. Pekerja selalu menuntut perusahaan untuk memberikan gaji yang tinggi guna mencukupi kebutuhan hidup, sedangkan pihak perusahaan berupaya agar gaji tidak terlalu besar kenaikan per tahunnya untuk mengurangi biaya pengeluaran berapa pun yang kita terima, selama kita tidak merubah gaya hidup dalam berbelanja dan tidak belajar untuk mensyukurinya, selamanya akan terasa kurang. Di sinilah diperlukan kearifan dan kebijaksanaan dalam membelanjakan penghasilan yang didapat sehingga tidak besar pasak daripada masalah besar atau kecilnya gaji yang menjadi kendala, melainkan seberapa besar keberkahan atas gaji yang kita terima tersebut. Ilustrasi singkatnya adalah sebagai berikut, yaitu misalkan kita digaji sebesar 1 juta rupiah per bulan untuk melakukan 5 jenis pekerjaan. Namun dalam praktiknya terkadang kita bermalas-malasan dan cenderung menghindari tugas yang diberikan, lalu membiarkan orang lain yang menyelesaikannya. Sehingga dalam satu bulan kita hanya menyelesaikan 3 atau 4 jenis pekerjaan. Hal itu, tentu saja kita telah merugikan pihak perusahaan yang menggaji kita untuk melakukan 5 jenis pekerjaan. Atau bahasa singkatnya kita telah melakukan kebohongan atau bekerja tidak sesuai dengan perjanjian awal. Di sinilah awal mula dari hilangnya berkah dari gaji yang diterima, karena tidak berkah, penghasilan yang kita terima akan selalu terasa kurang, misalnya melalui pengeluaran mendadak seperti musibah atau ada anggota keluarga yang sakit, sehingga membuat defisit belanja rumah pula orang begitu penuh perhitungan dalam bekerja, ia hanya melakukan 5 jenis pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan, dan enggan melakukan pekerjaan tambahan lainnya karena menganggap pekerjaan tersebut tidak ada dalam perjanjian awal dan merasa sia-sia dan buang-buang tenaga karena tidak mendapatkan penghasilan tambahan apabila tetap melakukan pekerjaan tambahan ada pula pekerja, yang diberikan 5 jenis pekerjaan, tetapi masih mau melakukan pekerjaan tambahan meskipun tidak mendapat tambahan penghasilan. Apakah dia merasa rugi? Tentu saja tidak. Lalu bagaimana bisa? Memang benar apabila menggunakan perhitungan manusia, tentu saja pekerja ini dirugikan karena melakukan 7 atau 8 jenis pekerjaan, padahal ia digaji hanya untuk melakukan 5 jenis pekerjaan. Kemudian yang jadi pertanyaan, kelebihan pekerjaan yang ia kerjakan siapa yang akan membayar?Terkadang manusia lupa bahwa kita memiliki Tuhan yang Maha mencatat amal perbuatan. Setiap kebaikan yang kita lakukan, akan dicatat dan diperhitungkan di sisi Tuhan. Itulah kenapa ada orang tua yang secara kasat mata penghasilannya kecil tapi mampu menyekolahkan anaknya sampai jadi bagaimana dengan kita yang sudah mati-matian bekerja, akan tetapi pihak perusahaan seolah tidak pernah menghargai atas setiap jerih payah yang kita berikan? Bekerjalah terus sebaik mungkin, apabila kita tidak dihargai. Yakinlah lama kelamaan Tuhan juga pasti akan kasihan, dan mengangkat derajat kita ke tempat yang lebih mulia. Caranya? Bisa dengan memindahkan kita ke perusahaan yang lebih baik, atau kita ditunjukan jalan untuk berbisnis sendiri hingga sukses. Atau jika kita tidak ke mana-mana, semoga Tuhan membalasnya dengan memberikan kesehatan serta keturunan yang saleh dan salehah, yang bisa memberikan kebanggaan di masa pernah menghitung, takutnya kita salah hitung. Bukankah yang salah hitung adalah orang yang berhitung. Jika kita bekerja tulus ikhlas tanpa pernah perhitungan, balasan berlipat ganda sudah pasti akan didapat. Bersabarlah. *Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content UGC yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan insan kreatif untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh Ibil S Widodo
PEMAINLaos Rela Lakukan Match Fixing, Imbas Gaji Kecil tapi Biaya Hidup di Negaranya Tinggi Rabu, 12 Januari 2022 10:57 WIB Penggemar sepak bola Laos mengatakan kepada RFA bahwa pemain lokal dapat dengan mudah tergoda karena mereka tidak mendapat bayaran yang cukup. Meski tidak selalu, orang bekerja memang bertujuan untuk mendapatkan sejumlah uang melalui gaji bulanan. Banyak orang yang mencari perusahaan bonafid agar memiliki penghasilan yang cukup besar, meski tuntutan pekerjaan dirasakan sangat tinggi. Apalagi suasana dan lingkungan pekerjaan yang sehat, mereka bisa menjadi pegawai yang betah bertahun-tahun mengabdi pada perusahaan ada pula beberapa orang yang memiliki pekerjaan berpenghasilan rendah, namun tetap bertahan dalam perusahaan tersebut. Atas dasar loyalitaskah mereka bertahan? Belum tentu, bisa jadi bertahannya mereka di tempat kerja tersebut atas pertimbangan-pertimbangan berikut Sudah merasa nyaman dengan lingkungan dan suasana kerja Seorang pegawai tidak akan mengenal kata I hate Monday’ jika sudah merasa nyaman dengan suasana di tempat kerja. Meski memiliki penghasilan rendah, namun karena berada dalam lingkungan kerja yang sehat, rekan-rekan kerja yang saling mendukung, menjadi alasan kamu betah bekerja di kantor kantor yang nyaman dan menyenangkan bisa meningkatkan produktivitas pegawai dan target perusahaan pun tercapai dengan Tidak memiliki kemampuan dan skill yang mumpuni Karena merasa memiliki kemampuan yang terbatas, seorang pegawai biasanya akan berfikir ulang sebelum memutuskan pindah tempat kerja. Perusahaan yang memberikan gaji tinggi tentu saja akan menerapkan syarat dan skill yang tinggi kamu memiliki kemampuan dan keahlian yang rendah namun tetap ngotot melamar ke perusahaan besar dan tanpa persiapan matang, itu artinya kamu sama saja dengan bunuh Atasan yang baik hati dan akomodatif Siapa yang tidak betah memiliki atasan yang baik dan selalu mendengarkan keluh kesah para bawahannya? Meski memiliki gaji rendah, biasanya seorang pegawai akan tetap bertahan dalam perusahaan karena merasa cocok dengan si boss. Atasan yang baik hati dan selalu mengakomodinir kebutuhan para bawahannya membuat suasana kerja terasa menjadi Tidak mau keluar dari zona aman dan nyaman Karena merasa sudah merasa nyaman di perusahaan yang sekarang, seorang pegawai biasanya akan berfikir ulang jika ingin pindah tempat kerja. Kekhawatiran akan mendapat lingkungan kerja yang tidak sehat di tempat baru menjadi alasan seseorang memutuskan untuk tetap bertahan meski bergaji kecil seperti bos baru, suasana baru, sistem kerja dan rekan-rekan yang baru, tidak lantas membuat pegawai bisa mendapatkan kembali zona Belum memiliki pilihan tempat kerja lain Meski sudah melamar ke perusahaan lain, ada pegawai yang memutuskan bertahan di tempat kerja karena belum memiliki pilihan tempat kerja. Daripada harus mengundurkan diri sementara pekerjaan lain belum didapatkan, mereka biasanya bertahan meski harus menerima gaji yang tidak Tuntutan tanggung jawab sebagai kepala keluarga Pegawai yang sudah menikah biasanya akan lebih memikirkan dalam-dalam saat memutuskan akan pindah kerja. Pindah tempat kerja artinya harus menyesuaikan diri dengan sistem kerja dan kebiasaan di perusahaan tersebut dan hal tersebut berdampak bagi kehidupan keluarga. Belum lagi jika tempat kerja baru tersebut berada di luar kota sehingga akan mengurangi kebersamaan bersama baik-baik sebelum memutuskan pindah kerja. Ada banyak hal yang harus difikirkan dan dipertimbangkan ketika mengambil keputusan besar tersebut. Lebih baik memiliki gaji cukup asalkan hati tenang dan nyaman, daripada gaji besar namun suasana kantor yang tidak sehat dengan tingkat stress yang cukup tinggi. Bersyukurlah atas rejeki yang diberikan Tuhan, kebahagiaan pun pasti akan didapatkan. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Selengkapnya melansir berbagai sumber, yuk, langsung simak saja ulasan terkait cara mengatur keuangan bagi yang punya gaji sedikit sebagai berikut! Artikel terkait: 5 Cara Siapkan Dana Ibadah Haji, Ini Hal yang Perlu Parents Perhatikan Tips Mengatur Gaji Kecil untuk Kebutuhan dan Investasi 1. Disiplin Mengalokasikan Dana untuk Kebutuhan secara Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. “Sehari-hari gaji kami tidak cukup. Kapan naiknya? Karena ini menjadi salah satu sumber kenapa kita sulit memberantas korupsi, … Jadi, kita enggak usah munafik, termasuk saya kalau hanya dari gaji enggak cukup juga,”Nanan saat mengisi Seminar Nasional Komisi Kejaksaan di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, Kamis Mendengan bapak pernyataan bapak Nanan terharu juga saya, tapi punten pan bagi saya kecil gaji tidak membuat kita 'Lupa' hingga mampu menghalalkan segala cara, bagaimana tidak saya pikir keadaan para polri dengan berbagai fasilitas dan 'rumah' yang diberikan oleh negara atas nama rakyat jauh lebih besar dibanding dengan gaji para rakyat jelata, khususnya kami ini pa yang hidup serba kekurangan yang masih memikirkan apakah besok bisa makan apa tidak. Coba bapak tengok keadaan orang-orang yang tengah berada dipinggiran jalan, dikolong-kolong jembatan dan juga parapekerja pabrik yang kerjanya jauh lebih berat menguras tenaga hingga otak bahkan sampai keringat mengalir deras hanya untuk mempertahankan hidup dengan gaji yang jauh dari kata 'CUKUP' jauh dari kata sejahtera dan pas, bahkan banyak yang sampai gali lubang tutup lubang tapi karena mereka punya 'Iman' bukan berarti dengan keadaan yang serba menghimpit lantas membuat mereka putus asa hingga menghalalkan segala cara. Pantaskan bapa berbicara seperti itu seolah-olah bapa jauh lebih sengsara dari pada kami para rakyat jelata. Apalagi yang kurang..?? masihkan belum mau bersyukur..?? Terkadang memang para pemimpin bangsa kita jauh dari contoh 'Sederhana' kebanyakan hanya lebih kepada gaya hidup yang 'materalistis' yang serba ingin ini dan itu, gaji sebesar apapun rasanya memang tidak cukup maka dari itu mungkin 'berbagai KORUPSI' merajalela karena hanya memperturutkan hawa nafsu. Benar kata bapak KETUA KPK Abraham Samad bahwa para pejabat negara jarang sekali yang hidup serderhana, "Bisa kita lihat mulai di kepala daerah, mereka berubah hidup serba materialitis, bukan berikan contoh hidup yang jujur yang sederhana. Jadi masyarakat tidak ada yang dicontoh," Sumber 11/10/2012. Para pejabat yang hidupnya hanya mengandalkan dan memperturutkan hawa nafsu hanya akan memperburuk negara ini, jadi wajar saja sampaikapanpun negara kita tidak akan pernah terbebas dari yang namanya 'KORUPSI dan KEMISKINAN'. Tidak banyak para pejabat yang mau hidup sederhana, tapi ada sebagian yang memang tidak mau menonjolkan hidup 'Hedonis' seperti kebanyakan para pejabat lainnya, diantara para pejabat yang hidup sederhana mungkin selalu luput dari para media, karena rasanya kurang HOT berita jika menampilkan pola hidup yang biasa-biasa saja tapi paling tidak ini secara tidak langsung 'mengajarkan' masyarakat kita untuk hidup 'bermimpi' seperti para pejabat. Sedikit contoh para pejabat yang mungkin patut kita ambil hikmahnya 1. Tb Soenmandjaja Rukmandis Anggota DPR dari FPKS ini mengaku sehari-hari menggunakan angkutan umum untuk menuju Gedung DPR. Dari rumahnya yang terletak di Bogor, Kang Soenman, demikian dia biasa disapa, berjalan kaki menuju tempat angkot ngetem. Perjalanan dia lanjutkan menggunakan KRL hingga Stasiun Karet. Nah, dari stasiun ini, Kang Soenman memilih naik Kopaja 608 jurusan Blok M – Tanah Abang hingga ke Gedung Dewan. Padahal kalau mau, Soenman bisa menggunakan Toyota Rush dan Suzuki APV yang terparkir di rumahnya. Namun dia lebih suka berangkat kerja dengan angkutan umum karena Soenman bisa bertemu banyak orang untuk menyerap aspirasi. 2. Akbar Faizal Politikus dari Partai Hanura, Akbar Faizal, juga salah satu pejabat yang menyimpan mobilnya dan memilih menggunakan kendaraan umum saat pergi ke tempat kerja. Akbar yang tinggal di Depok, Jawa Barat, tidak mau kehilangan banyak waktu di jalan karena macet. Itu makanya dia memilih menggunakan KRL. Biasanya Akbar naik dari Stasiun KA Depok Lama dan turun di Stasiun Dukuh Atas. Lalu dia melanjutkan perjalanan ke Gedung DPR dengan menumpang taksi atau ojek. Akbar menaruh mobilnya di Gedung DPR karena terkadang dia harus menghadiri kegiatan Dewan di luar Gedung DPR. Untuk diketahui, Akbar memiliki Honda Civic keluaran 2008 dan Honda CRV edisi 2009 yang dibelinya sebelum menjadi anggota Dewan. 3. Aus Hidayat Nur 1 2 Lihat Politik Selengkapnya Apatujuan sebenarnya dari para pelamar ini, belumlah jelas benar. Boleh jadi mereka ingin memburu gelar kebangsawanan atau mengharap berkah raja. Tapi mungkin juga sekadar agar tak menganggur. Maklum, pekerjaan kini makin sulit dicari. (Ditulis oleh Muljawan Karim. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1987) Untuk mendapatkan uang, semua orang harus bekerja. Kini, lebih banyak orang mencari pekerjaan dibandingkan pekerjaan itu sendiri. Satu lowongan pekerjaan, bisa direbutkan oleh puluhan bahkan ratusan para pencari kerja. Mencari pekerjaan adalah hal yang sangat melelahkan. Namun, bagaimana dengan bekerja namun punya gaji yang kecil? Sebetulnya, besar ataupun kecil relatif dengan siapa penerimanya. Tapi, gaji kecil juga bisa disebutkan ketika besaran gaji tersebut tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan atau kalau dihitung-hitung, upah hariannya tidak seberapa. Gaji kecil selalu jadi keluhan. Tapi, cari kerja yang lain juga tidak semudah itu. Oleh karenanya, berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa kamu lakukan saat punya gaji yang kecil. 1. Atur pengeluaran dengan bijak Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah sesuaikan gaya hidup dan kebutuhan dengan gaji yang didapatkan. Sekalipun harus berhemat dengan sangat, lakukan hal tersebut agar gaji yang didapatkan bisa menutupi kebutuhan. Jangan sampai berutang. Kalau kamu bisa menyeimbangkan antara pengeluaran dan pendapatan, maka gajimu yang kecil dipaksa-paksa bisa untuk bertahan hidup. Jangan gengsi untuk hidup sederhana dan secukupnya. 2. Cari pekerjaan sampingan Pekerjaan sampingan bisa kamu lakukan untuk menambah penghasilan. Sekarang, tidak ada alasan untuk tidak punya penghasilan tambahan. Hal yang dibutuhkan hanyalah kemauan. Ketika kamu tidak punya tempat, maka kamu bisa sewa atau bahkan memanfaatkan teras rumah. Ketika kamu tidak punya modal, maka kamu bisa menjual kembali dagangan orang atau istilahnya menjadi distributor/reseller/dropshiper. Ketika kamu tidak suka berjualan, maka kamu bisa menjadi pengusaha freelance, seperti menjadi penulis, tukang foto, pelukis, apa pun itu. 3. Banyak-banyak bersyukur Kata orang, segunung emas tidak akan cukup bagi orang yang serakah. Tapi, sepiring nasi itu cukup untuk orang yang bersyukur. Jadi, seberapa banyak harta yang kamu miliki tidak akan terasa cukup ketika kamu menjadi orang yang serakah. Namun ketika kamu banyak bersyukur, maka kamu lebih pandai menghargai apa yang kamu miliki. Oleh karena itu, kamu harus banyak bersyukur agar kamu merasa bahagia dalam hidup. Jangan sampai kamu terus melihat ke atas dan lupa bahwa kamu juga masih memijak pada tanah yang rendah. 4. Tingkatkan skill dan kemampuan Jangan menyerah dan terus meningkatkan skill dan kemampuan. Meningkatkan skill dan kemampuan atau bahkan berusaha untuk keluar dari zona nyaman dan mencari banyak kuasa baru, akan membuat kamu punya keunggulan yang layak diperhitungkan. Seiring waktu, semua itu tidak mustahil untuk dapat meningkatkan pendapatan yang kamu miliki, sehingga kamu bisa lebih banyak menabung dan menyimpan uang untuk kemudian hari. Jadi, itu dia beberapa hal yang harus kamu lakukan saat punya gaji kecil. Semoga bermanfaat, ya!
Sehari-hari gaji kami tidak cukup. Kapan naiknya? Karena ini menjadi salah satu sumber kenapa kita sulit memberantas korupsi, Jadi, kita enggak usa
Pernahkah kamu melihat ada seseorang yang sudah bekerja namun selalu mengeluh dengan berbagai macam alasan? Padahal penghasilannya menurutmu sudah lebih dari cukup untuk ukurannya. Lalu apa yang membuatnya senantiasa mengeluh? Hal ini mungkin terjadi kepada temanmu, keluargamu, atau bahkan kamu sendiri. Sebenarnya apa yang membuat saya tidak bahagia pada pekerjaan saya sendiri yang nyata-nyata saya dibayar perusahaan yang harusnya mencukupi kebutuhan saya? Bisa jadi itulah yang dinamakan ketidakberkahan, bayaran cukup namun selalu merasa kurang. Sedikit pemahaman Tidak berkah, banyak orang yang menyebutkan bahwa kerjaan saya tidak berkah, memang apa maksudnya berkah itu? Saya mungkin tahu istilah, gaji cukup namun masih merasa kurang’, tetapi maksudnya itu apa? Coba baca kisah berikut ini, Alkisah, Ada seseorang menemui seorang Imam. Dia mengadukan hidupnya yang serba kekurangan. Dia bercerita, dirinya seorang karyawan yang bekerja di tempat orang lain, dengan gaji 5 dirham. Gaji senilai itu, ternyata tidak cukup. Anehnya, sang Imam justru menyuruh orang ini untuk meminta agar majikannya mengurangi gajinya menjadi 4 dirham. Orang inipun melakukannya. Setelah berselang beberapa waktu, dia datang lagi. Dia masih mengeluhkan keadaannya. Gaji 4 dirham ternyata juga tidak cukup. Masalah belum terselesaikan. Sang Imam memberi saran yang sama. Minta kepada majikannya untuk mengurangi gajinya menjadi 3 dirham. Diapun meninggalkan sang imam dengan penuh keheranan. Namun dia turuti semua saran Sang Imam. Setelah berselang beberapa hari, orang ini datang lagi. Kali ini tidak untuk mengadukan masalahnya, tapi untuk berterima kasih. Ternyata saran Sang Imam telah memberikan solusi untuk kekurangannya. Ternyata 3 dirham sudah mencukupi semua kebutuhannya. Hidupnya menjadi lebih berkah. Beliau berterima kasih atas nasehatnya, dan ingin tahu apa rahasianya. Ini semakin sedikit, semakin manfaat baginya. Sang imampun mulai menyampaikan nasehatnya, “Dari awal anda bekerja, anda memang tidak berhak menerima gaji lebih dari 3 dirham. Karena itu, kelebihan 2 dirham sehingga anda menerima 5 dirham, itu uang yang bukan haknya. Ketika ini bercampur dengan uang halalnya, itu akan mencabut keberkahan dari harta yang dia miliki. Tetapi bagaimana mungkin mendapatkan sesuatu yang justru membuat lebih merasa kekurangan? Hal ini sangat menarik untuk dibahas. Pendidikan sebelum melamar kerja Pernah melihat buruh yang berdemo karena merasa upahnya tidak cukup dan ingin minta dinaikkan? Dan masih terus berdemo dengan tujuan yang sama pada tahun berikutnya karena semakin merasa kurang padahal upahnya sudah dinaikkan? Iya, benar. Itu adalah salah satu contoh dari ketidakberkahan. Sebenarnya sebelum seseorang menulis lamaran kerja, mereka wajib mempelajari apa itu manajemen resiko, etos kerja, dan pelayanan. Sayangnya pendidikan kerja semacam itu baru mulai diajarkan ketika sudah merambah ke dunia perkuliahan, mengingat kebanyakan karyawan yang mengeluh karena tidak berkah adalah sebagian besar lulusan SMA sederajat, atau bahkan lebih rendah dari itu. Di sinilah alasan utama mengapa banyak perusahaan yang memandang sebelah mata lulusan SMA, sehingga walaupun mereka diterima kerja, mereka akan sedikit tidak dianggap’ karena dirasa masih belum mengerti akan manajemen, birokrasi, dan pelayanan; yang mana itu juga menjadi sebab datangnya berkah. Apa maunya perusahaan? Lulusan SMA sederajat seharusnya mempelajari tiga hal dari apa yang telah saya sebutkan di atas sebelum mereka benar-benar mulai bekerja untuk pertama kalinya. Sebagai contoh adalah manajemen resiko, di mana saya akan beri suatu studi kasus di bawah ini. Dihimbau agar tidak mencari buku tentang Manajemen Resiko di toko-toko buku khawatir kamu justru akan kebingungan. mulailah membuat daftar resikomu sendiri yang paling sederhana, sebagai buruh pabrik bagian gudang, misalnya. Maka resiko yang akan kamu hadapi adalah kekurangan stok barang, kehilangan, barang rusak, barang tiba-tiba tidak sesuai, dan sebagainya. Di sinilah kamu harus membuat seluruh daftar resiko tersebut dan mulai menyusun apa solusinya, mungkin bisa ditanyakan kepada yang lebih berpengalaman. Terlebih lagi, sebelum kamu mulai bekerja, kamu harus mengetahui apa tujuan perusahaan merekrut kamu, karena perusahaan pasti tidak akan membuka sebuah lowongan pekerjaan jika tidak ada sebab tertentu, terutama jika bukan karena perusahaan ingin memiliki untung yang lebih. Karyawan yang berhasil diterima seharusnya ia menyadari bahwa perusahaan benar-benar mempercayai kinerjanya untuk bekerja sama membuat perusahaan lebih berkembang. Buktinya, perusahaan tersebut memilih ia dari beberapa pelamar yang telah tersingkir. Tahap selanjutnya saya lebih memilih untuk fokus terhadap sektor pelayanan, karena di sanalah kebanyakan berkah didapat. Customer adalah raja Yap, semua yang bekerja di bidang pelayanan mengetahui istilah tersebut. Apakah terpikirkan olehmu mengapa tercipta istilah tersebut? Customer adalah sebab mengapa sebuah perusahaan dapat berdiri dan bertahan, karena customer atau pelanggan adalah pihak yang paling berarti dalam hal menggajimu dan bahkan menggaji bosmu. Saya membagi customer yang saya maksudkan adalah customer eksternal menjadi 3 tingkatan Customer tingkat rendah pembeli, penyewa, pasien, pengunjung, dan penumpang. Customer tingkat menengah klien, nasabah, dan pasien untuk dokter spesialis. Customer tingkat tinggi investor. Meskipun kamu mendapatkan customer kelas rendah bukan berarti kamu harus bersikap rendah kepada mereka. Yang saya maksudkan di sini adalah, pembagian tingkat customer merujuk kepada tingkat resikonya, yang juga berdampak kepada nilai jual kamu. Contoh, kamu bekerja di perusahaan transportasi yang customernya adalah penumpang. Maka nilai jual kamu adalah sebanyak yang dibayarkan penumpang kepadamu. Resiko melayani penumpang juga masih terhitung kecil, yang sebagian besar hanya sebatas tidak dapat diatur hingga dimaki. Tidak seperti customer tingkat berikutnya yang jauh lebih parah. Dalam bekerja dengan bertatap muka langsung kepada customer, halang rintang berupa resiko sangat banyak ditemui di lapangan. Inilah mengapa sebelum bekerja, calon karyawan harus mengerti apa itu dasar pelayanan, etos kerja, dan manajemen resiko. Karena kedudukan customer lebih tinggi dari bos kamu bahkan yang tingkat paling rendah sekalipun, kamu dituntut agar memberikan pelayanan terbaik tidak peduli sejahat apapun customer kamu. Customer dan keberkahan Dalam perusahaan ada yang disebut SOP Standar Operasional Prosedur sebagai panduan tata aturan dalam bekerja, dan SPM Standar Pelayanan Minimum sebagai panduan dalam menghadapi customer. Sehingga mungkin tidak berlebihan saya sebutkan bahwa SOP menjemput gaji dan SPM menjemput berkah berkahnya dari Allah, bukan yang lain. Tadi saya sebutkan bahwa nilai jualmu adalah apa yang dibayarkan oleh customer. Apa itu nilai jual? Nilai jual adalah harga’ kamu yang dilirik oleh perusahaan sebagai tolok ukur dalam pemberian gaji. Semakin tinggi nilai jualmu, maka semakin tinggi pula jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan untuk menggajimu. Tingginya nilai jual juga tidak membuatmu khawatir jika kamu keluar dari perusahaan untuk mencari perusahaan lain karena kamu akan menjadi aset yang berharga bagi suatu perusahaan. Jika nilai jualmu rendah, misalnya, melayani pelanggan tanpa senyum, tidak serius, meremehkan, lambat, dan sebagainya, tentu hal itu dapat berpengaruh dalam menentukan seberapa besar kamu dibayar. Bayangkan jika kamu membangun perusahaan dan mendapatkan karyawan seperti itu, pasti kamu tahu apa yang harus dilakukan. Masih punya keterkaitan dengan kisah yang diceritakan di bagian awal, keberkahan tergantung kepada nilai jual. Jika gajimu per bulan adalah 3 juta namun nilai jualmu hanya pantas berada di kisaran 1 juta, maka sudah dapat dipastikan 2 jutanya menjadi tidak berkah alias bukan menjadi hak milikmu. Gaji cukup kok bisa kurang? Kadang suka bingung, gaji 10 juta kok masih merasa kurang? Padahal tanggungannya sedikit, dan kebutuhannya tidak terlalu banyak. Adapula yang sebulan gajinya 1 juta namun sudah seperti orang kaya. Di sinilah letak berkah tidaknya penghasilanmu. Rasulullah saw. bersabda, “…Allah menyukai seorang pekerja kalau melakukan suatu pekerjaan agar melakukannya dengan baik profesional.” HR. Abu Ya’la, no. 4386, Syua’b Al-Iman, no. 5312 Lihat Bab Akhlak Jika ada karyawan yang selalu menuntut haknya dan melupakan kewajibannya, terlebih jika mereka mengatakan bahwa tanpa karyawan perusahaan tidak akan dapat untung, maka dengan mudah dijawab, “Jika menurutmu seperti itu maka silakan tinggalkan perusahaan ini dan cari yang lebih baik. Perusahaan tidak bermasalah kehilangan kamu atau bahkan dapat mengurangi beban dengan sebab ketidakprofesionalan kamu. Selama tingkat pengangguran masih tinggi tidaklah kami khawatir merekrut yang lebih baik dari kamu. Karena kami lebih khawatir kehilangan pelanggan karena kamu, dengan sebab pelanggan yang membuat perusahaan bertahan dan menggajimu.” Sebab tidak berkah, walaupun gaji kita lebih dari cukup, kadang suka ada faktor yang membuat kita merasa kurang, seperti mungkin tagihan yang tiba-tiba membludak, uang yang hilang, sakit, kebutuhan yang tidak mengerti datangnya darimana, dan sebagainya. Sebab tidak berkah Perlu diketahui, teman, korupsi, dan riba adalah sebagian besar sebab dari sebab-sebab yang menyebabkan penghasilan seseorang menjadi tidak berkah. Teman menjadi penyebab tidak berkah? Teman yang mana? Yaitu karyawan yang senyum kepada temannya namun kepada customernya justru tidak. Ini jelas mengurangi pelayanan yang menyebabkan kurangnya berkah. Lalu korupsi? Korupsi bukan hanya uang, namun waktu dan penggunaan fasilitas di luar ketentuan adalah salah satunya. Contoh, karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan transportasi misalnya kereta atau bus, menduduki kursi yang nyata-nyata milik customer penumpang. Mungkin tidak masalah jika sedang kosong, yang dimasalahkan adalah ketika hak customer tidak diberikan. Yang terakhir adalah riba. Meminjam kepada rentenir, bank, atau melakukan kredit misalnya. Semua berhubungan dengan bunga. Tentu itu riba dan membuat penghasilan seorang karyawan menjadi tidak berkah. Mungkin perlunya perusahaan melakukan training atau pembinaan karyawan dengan sangat ketat dapat membantu menekan tingkat ketidakberkahan. Mengingat kebanyakan karyawan adalah lulusan SMA yang nyata-nyata belum punya pengalaman kerja dan belum memiliki pengetahuan tentang kerjaan, maka perlu adanya binaan baik mengenai hal ini. Yang terpenting, kerja itu dengan niat karena Allah, bukan dengan hal lain. Karena orang yang bekerja dengan hati, biasanya memperoleh hasil maksimal. ——
. 315 376 243 317 404 499 427 84

gaji kecil tapi berkah